Senin, 02 Juli 2012, 11:06 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Sup adalah makanan milik warga dunia. Kehadiran makanan cair ini, menurut sejarawan, bahkan sudah setua sejarah memasak. Dulu, memasak sup sama artinya dengan memasukkan berbagai bahan ke dalam panci sehingga tercipta masakan, yang berkuah, bernutrisi, dan mudah dicerna.
''Karena sup mudah dicerna, dulu sup identik dengan makanan untuk orang sakit atau pada masa pemulihan,'' kata Emilia Achmadi, coach kesehatan. Namun, hampir semua masyarakat di berbagai belahan dunia melihat sup sebagai media pembawa nutrisi yang lezat dan menyenangkan.
Makanan kaya air ini berevolusi, beradaptasi dengan selera dan bahan-bahan lokal. Tak heran, lain negeri, lain pula sup yang disajikan. Ada sup krim New England, gazpacho Spanyol, borscht Rusia, minestrone Italia, sup bawang Prancis, wonton Cina, dan masih banyak lagi. Bahkan di Indonesia sekalipun amat banyak ragamnya, terkadang muncul dengan label 'soto' seperti soto bandung, soto kudus, dan soto padang.
Secara garis besar, Emilia membagi sup menjadi dua macam, yakni sup bening ( clear soup ), sup kental - sup yang diblender ( blended soup) dan sup krim. Blended soup , terbuat dari kaldu, daging dan sayuran yang diblender. Sementara sup krim terbuat dari kaldu dan produk susu, yogurt, dan butter milk. ''Awas, ini kalori tinggi yang tidak terasa waktu dimakan, hati-hati,'' kata tamatan Oklahoma State University, AS, ini.
Santapan yang bila dikonsumsi setiap hari bisa membantu menambah asupan cairan tubuh harian ini mudah dibuat. Sup mudah diolah dalam satu panci. ''Simple to prepare, simple to serve ,'' kata Emilia.
Dalam suatu penelitian di Inggris, sup termasuk makanan yang penting dimasukkan dalam menu makanan setiap hari. Karena kaya nutrisi, sup bisa menjadi kendaraan masuknya nutrisi ke dalam tubuh karena sup bisa mengandung kalori, kalsium, serat (untuk sup sayuran), vitamin, protein (hewani dan nabati) dan cairan yang penting dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu, kata Emilia, ''Sup bagaikan kanvas putih.''
Mengapa? Ketika memasak sup, kita bisa menambahkan segala jenis bahan makanan yang dibutuhkan nutrisinya oleh tubuh, tanpa mengubah rasa dan jenis sup yang ingin kita sajikan.''Kalau anak tidak enak badan, tambahkan protein ke dalamnya,'' ujar Emilia. Bisa ditambahkan jamur, daging, dan sayuran.
Mereka yang ingin diet atau mengatur berat badan yang ideal, sup juga bisa dijadikan teman yang diandalkan. Caranya, masukkan sayuran berserat ke dalam kaldu sup. Penelitian di Inggris menyebutkan blended soup mengandung serat yang punya kemampuan menahan air lebih lama. ''Proses laparnya tertunda,'' kata Emilia.
Redaktur: Endah Hapsari
Reporter: Nina Chairani
Sumber :
Republika Online -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar