Daun Gedi, Pengental Alami yang Kaya Antioksidan

Senin, 09/07/2012 14:05 WIB

Dyah Oktabriawatie Waluyani - detikFood

Jakarta - Daun yang satu ini bentuknya berjari dan berlekuk-lekuk, mirip daun pepaya. Warnanya hijau segar dan sering dipakai sebagai campuran beragam sayuran. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara Asia lainnya.

Daun gedi disebut juga dengan Hibiscus Manihot L. Di Filipina disebut dengan Lagikuway, sedangkan di Thailand disebut Po fai dan Inggris menyebutnya dengan Edible hibiscus. Daun ini sering dimasak sebagai sayur dan dikenal dengan nama sayor yondok. Sayur khas Sulawesi ini terkenal nikmat dan lezat.

Daun yang mudah tumbuh ini tinggi tanamannya sekitar dua meter. Daunnya berwarna hijau, mirip dengan daun pepaya tetapi lebih lembut. Bentuknya yang unik terdapat lima ruas seperti jari, namun ujung daunnya runcing. Tanaman ini juga bisa tumbuh di dalam pot atau pekarangan dan banyak menjadi tanaman pekarangan di Sulawesi Utara.

Banyak cara untuk membuat sayur yondok, biasanya disesusaikan dengan selera masing-masing. Selain itu, di Sulawesi Utara, daun gedi biasa digunakan sebagai sayuran wajib untuk membuat tinotuan alias bubur Manado. Selain memberikan aroma lebih enak, gurih juga berfungsi sebagai pengental. Bubur menjadi bening kental mirip diberi larutan kanji.

Daun gedi kaya akan vitamin A, zat besi, dan serat yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Zat kolagen juga terkandung didalamnya yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menjaga kesehatan kulit. Kandungan seratnya juga dapat menyerap kolesterol dan lemak yang membuat tubuh jadi ramping.

(dyh/odi)


Sumber :
Detik.com - http://food.detik.com/read/2012/07/09/140518/1961021/297/daun-gedi-pengental-alami-yang-kaya-antioksidan

Tidak ada komentar:

Translate