Secangkir Teh, Sepoci Faedah
Kamis, 08 Januari 2009 | 09:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Hujan yang mengguyur ibu kota Jakarta beberapa hari terakhir membuat Ira, 28 tahun, karyawati bank swasta di Jakarta, ini kalang kabut. "Cuacanya nggak jelas, kemarin panas bukan main. Tiba-tiba hujan turun. Puyeng deh kepala," ujarnya. "Kalau lagi dingin gini, pengennya sesuatu yang hangat. Makan sup hangat atau teh panas," ia menambahkan. Sama halnya dengan yang biasa dilakoni model Dominique Agisca Diyose. Kesibukannya sebagai model dan presenter membuat ia harus memiliki stamina ekstra agar selalu tampil cantik dan segar. "Biasanya aku selalu minum teh hangat kalau merasa capek," ujarnya.
Apa yang dialami Ira dan Dominique bisa jadi juga dialami oleh Anda. Apalagi, menyeruput teh hangat dengan ditemani cemilan atau menyantap sup hangat saat hujan dapat membuahkan kenikmatan bukan alang-kepalang. Namun, sebagian dari Anda mungkin tidak menyadari bahwa tegukan teh saat musim penghujan mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga terhindar dari serangan berbagai penyakit.
Pemerhati, konsultan, dan penulis tentang teh, Bambang Laresolo, mengatakan dari hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium dan dilakukan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah membuktikan bahwa teh berkhasiat melindungi pembuluh darah dari timbunan lemak. Dalam American Journal of Epidemiology beberapa tahun lalu pun dijabarkan sebuah studi yang melibatkan 35 ribu wanita pascamenopause di Iowa, Amerika Serikat, para peneliti menemukan yang mengkonsumsi dua cangkir teh dalam sehari, risiko terkena kanker kandung kemih berkurang hingga 40 persen.
"Teh memiliki substansi fenol dan nonfenol yang memberikan manfaat untuk kesehatan. Kandungan kathekin yang menyertai teh juga bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan tubuh," kata pemilik nama lengkap Bambang Mukhtar Rusdiyanto ini, saat peluncuran varian terbaru teh futami di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selama ini, menurut pria yang serius mengamati teh sejak 2006 ini, manfaat teh yang paling dikenal orang adalah teh hijau untuk kecantikan. Padahal, jika dikaji lebih lanjut, komponen polifenol dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Polifenol sendiri merupakan kandungan kimia dalam daun teh yang terdiri atas epiokathekin, epikalokathekin, epikathekin gallat, dan epikalokathekin gallat.
Dari produksinya, terdapat beberapa macam teh yang sangat dikenal, yakni teh hitam, teh hijau, dan oolong. "Masing-masing teh memiliki keunggulan," ujar Bambang. Teh hitam yang mengandung theaflavin sangat pas dikonsumsi penderita diabetes karena dapat mengontrol insulin. Sedangkan oolong sering dimanfaatkan untuk mengontrol obesitas dan teh hijau lebih dimanfaatkan sebagai antioksidan.
Tak hanya itu, kandungan kathekin dalam teh juga mampu menangkap radikal bebas 100 kali lebih efektif dibanding vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibanding vitamin E. Selain itu, menurut hasil penelitian di London, kandungan antioksidan dalam dua cangkir teh setara dengan tujuh gelas jus jeruk atau 20 gelas jus apel.
Meski memiliki banyak manfaat, Bambang mengungkapkan, khasiat teh bisa saja hilang jika pembuatannya tidak benar. Karena itu, agar mendapatkan manfaat yang maksimal, penyajian dan pengemasan teh haruslah benar, yakni dengan menyeduh selama lima menit dan segera disaring sehingga tidak mengurangi khasiatnya.
Konsumsi teh juga dianjurkan dua kali sehari. Lalu, waktu yang tepat minum teh adalah sore dan malam hari menjelang tidur. "Karena bisa berfungsi sebagai detoksifikasi dengan membersihkan saluran pencernaan," kata dia. Sementara itu, untuk penyimpanan, ia menyarankan dikemas dalam alumunium foil sehingga kedap udara dan tidak tembus cahaya.
Beredarnya teh dengan campuran bahan-bahan lain di pasar, menurut Bambang, campuran teh sah-sah saja dan tidak mengurangi khasiat dari teh itu sendiri. Biasanya, penambahan bahan lain selain teh dilakukan untuk menambah aroma (melati, mawar, bergamot) dan menambah rasa dan manfaat (ginseng, jahe, teh buah, susu, rempah). "Penambahan beberapa herbal tradisional dalam teh akan memberikan manfaat yang lebih bagi tubuh," ujarnya.
S. IKA SARI
Sederet Manfaat
- Mencegah serangan kanker.
- Menurunkan risiko penyakit jantung.
- Mencegah osteoporosis.
- Mengontrol obesitas.
- Menurunkan tekanan darah.
- Untuk perawatan kecantikan
Sumber : Tempointeraktif - http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2009/01/08/brk,20090108-154309,id.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar