Susu, Minuman Penuh Gizi
SUSU sangat berperan dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia karena mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia untuk tumbuh dan berkembang.
"Susu juga mengandung senyawa ’bioactive’ yang juga dibutuhkan untuk kesehatan orang dewasa," kata Ir Budi Rustomo, M.Rur.Sc, Ph.D., Dosen Fakultas Peternakan, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, di Purwokerto, Sabtu.
Menurut dia, di negara-negara maju, minum susu dan menyantap produk-produk susu sudah menjadi bagian dari pola makan mereka sehari-hari.
Bahkan, kata dia, di negara-negara "welfare state" seperti Eropa Barat, pemenuhan kebutuhan susu bagi anak-anak telah dihayati sebagai hak asasi atau "fundamental right".
Susu mempunyai pengaruh positif terhadap berbagai macam organ tubuh manusia, seperti jantung dan ginjal. Kalsium yang dikandung dalam susu mempunyai pengaruh positif terhadap kedua organ ini.
Menurut Budi, suplai kalsium yang cukup sangat penting untuk mencegah batu ginjal, karena meningkatkan oksalat, menurunkan absorbsi serta sekresi dalam urin.
Selain itu, kata dia, kalsium yang tinggi dalam susu juga berfungsi untuk kesehatan gigi."Protein susu sangat bermanfaat, seimbang, mudah dicerna, mempunyai nilai biologis yang tinggi, dan mengandung berbagai komponen yang sangat bermanfaat bagi tubuh," katanya.
Menurut dia, produksi susu harus dikembangkan di Indonesia, karena dapat membantu perekonomian rakyat di pedesaan, membantu mengentaskan kemiskinan dengan memberi pendapatan harian dari hasil penjualan susu, serta membantu mengatasi masalah ketahanan pangan.
Namun sayang, lanjutnya, ada kendala yang menghambat perkembangan industri persusuan di Indonesia, di antaranya terbatasnya pasokan bibit sapi perah unggul.
"Selama ini tidak ada perusahaan atau investor yang tertarik untuk berinvestasi membangun industri pembibitan sapi perah, karena perputaran modal yang lama, serta suku bunga bank yang masih cukup tinggi, sekitar 14-16 persen," katanya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah harus mulai mendorong permodalan melalui skema kredit Ketahanan Pangan dan kemudahan untuk membuka usaha pembibitan sapi perah dengan bunga yang rendah, serta penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana, dan kemudahan lainnya.
"Untuk menurunkan impor susu, pemerintah pusat maupun daerah, bersama dengan stakeholders lainnya harus meningkatkan produksi susu dalam negeri," katanya. Hal ini dapat dilakukan dengan skema kemitraan pemodal besar dengan peternak rakyat, atau usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi.
Dia memberi contoh India, sebagai negara penghasil susu nomor satu di dunia, dengan populasi sapi sebanyak 193 juta ekor, industrinya digerakkan oleh para peternak rakyat dan koperasi."Untuk itu, sudah saatnya kita membangkitkan ’revolusi putih’ berupa sebuah gerakan perubahan yang mendasar dalam bidang persusuan di Indonesia," katanya.
ABD
Sumber : Antara
Kompas - http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/18/16593559/susu.minuman.penuh.gizi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar