KAMIS, 05 APRIL 2012 | 13:46 WIB
TEMPO.CO, Chicago - Sebuah studi oleh Vanderbilt-Ingram Cancer Center dan Center for Disease Control and Prevention, Shanghai, membuktikan manfaat lain sayuran. Berdasarkan penelitian mereka, penderita kanker payudara yang makan lebih banyak sayuran akan memiliki kelangsungan hidup lebih baik ketimbang mereka yang tak rutin mengonsumsi sayuran.
Hal ini disampaikan Sarah J. Nechuta, Ph.D., MPH, pada pertemuan tahunan The American Association for Cancer Researchdi Chicago, Illinois.
"Penderita kanker payudara dapat mengikuti pedoman umum gizi setiap hari dengan meningkatkan asupan sayuran, seperti dedaunan, kubis, kembang kol, dan brokoli sebagai bagian dari diet yang sehat," kata Nechuta.
Nechuta, Xiao Ou Shu, dan koleganya meneliti peran sayuran dalam kelangsungan hidup penderita kanker payudara yang telah dinyatakan sembuh. Mereka melakukan sebuah studi prospektif terhadap 4.886 penderita kanker payudara di Cina yang didiagnosis dengan stadium 1 hingga 4 dari 2002 sampai 2006.
Setelah disesuaikan dengan demografi, karakteristik klinis, dan faktor gaya hidup, para peneliti mengamati asupan sayuran selama 36 bulan pertama setelah diagnosis kanker payudara dan kaitannya dengan penurunan risiko untuk kematian total, spesifik mortalitas kanker payudara, dan kekambuhan penyakit.
Hasilnya, tingkat kelangsungan hidup penderita kanker yang sembuh dipengaruhi oleh konsumsi sayuran. Perempuan yang makan lebih banyak sayuran, risiko kematian atau kambuhnya kanker menurun.
Wanita yang berada dalam tingkat tertinggi asupan sayuran per hari memiliki 62 persen penurunan risiko kematian total, 62 persen mengurangi risiko kematian kanker payudara, dan 35 persen mengurangi risiko kekambuhan kanker payudara dibandingkan dengan wanita dengan persentase asupan sayurannya pada tingkat terendah.
Nechuta mencatat sayuran yang dimaksud dalam penelitiannya adalah yang biasa dikonsumsi warga Cina. "Umumnya sayuran yang dikonsumsi di Cina adalah lobak, kubis, atau pok coy. Di sisi lain, brokoli dan kol adalah sayuran lebih sering dikonsumsi di Amerika Serikat dan negara Barat lainnya," katanya.
Sayuran mengandung fitokimia yang dikenal sebagai isothiocyanate dan indoles yang memiliki efek perlindungan terhadap beberapa jenis kanker. Nechuta mengatakan tingkat senyawa bioaktif dalam sayuran berperan dalam efek antikanker. Namun, semua tergantung pada jumlah dan jenis sayuran yang dikonsumsi.
TRIP B | SCIENCE DAILY
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/04/05/060394980/Sayuran-Perpanjang-Usia-Penderita-Kanker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar