8 Makanan Anti Kanker Kolorektal

Bramirus Mikail | Asep Candra | Jumat, 9 Maret 2012 | 07:28 WIB

KOMPAS.com - Kanker kolorektal atau usus besar adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus buntu). Para ahli menerangkan bahwa dengan membuat perubahan gaya hidup dapat mencegah sekitar 70 persen berkembangnya kanker usus besar.

Untuk melindungi diri Anda dari ancaman kanker tersebut, sudah saatnya Anda membuat rencana dan program diet yang tepat, khususnya dengan mengonsumsi beberapa makanan berikut, yang dipercaya menjadi musuh utama kanker kolon :

1. Kacang, lentil, kacang polong dan makanan lain tinggi kadar folat

Perbanyak makanan seperti yang telah disebutkan di atas jika salah satu anggota keluarga Anda mengidap kanker kolorektal. Selain kaya dengan serat, makanan tersebut juga tinggi kandungan folat, vitamin B yang melindungi sel DNA dari kerusakan. Menurut sebuah studi dari Harvard University melibatkan hampir 89.000 wanita diketahui bahwa mereka - yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal - yang mengonsumsi lebih dari 400 mcg (mikrogram) folat setiap hari, berisiko 52 persen lebih rendah mengidap kanker kolorektal ketimbang wanita yang mengkonsumsi hanya 200 mcg folat sehari . Anda bisa mendapatkan sekitar 100 sampai 150 mcg hanya dengan makan secangkir buncis atau bayam matang. Satu buah jeruk berukuran sedang juga mengandung sekitar 50 mcg.

2. Susu

Susu memiliki peran sangat vital dalam membangun pertumbuhan tulang yang kuat. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa susu juga dapat membantu melindungi Anda dari kanker usus besar. Riset yang melibatkan lebih dari setengah juta orang menunjukkan bahwa minum setidaknya secangkir susu setiap hari dapat menurunkan risiko kanker usus besar dan rektum sekitar 15 persen. Sementara, mereka yang minum lebih dua gelas sehari, risikonya menurun 12 persen.

Sebuah rekomendasi menganjurkan, seseorang harus memenuhi setidaknya 250 mililiter susu sehari. Mengingat lemak jenuh terkait dengan pertumbuhan tumor, maka akan lebih baik jika Anda memilih susu rendah lemak atau susu skim.

3. Sayuran dari keluarga Cruciferous

Jenis sayuran yang dimaksud antara lain brokoli, kubis, kembang kol, lobak. Sayuran kelompok ini merupakan pelawan kanker paling kuat karena mengandung berbagai senyawa yang mampu mengusir kanker, yang merusak sel DNA. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa orang yang makan sayuran 50 persen memiliki risiko lebih rendah mengidap kanker usus besar ketimbang mereka yang makan dalam jumlah sedikit. Anda harus memenuhi setidaknya empat setengah cangkir (125 mililiter) porsi setiap minggu.

4. Gandum, buah-buahan dan sayuran tinggi serat

Meski tidak ada penelitian yang secara pasti dapat membuktikan manfaat serat untuk mencegah kanker kolon, tetapi para ahli masih mendorong agar seseorang makan lebih dari 15 gram serat setiap harinya. Mengapa? Karena serat dapat dengan cepat membantu makanan melewati sistem pencernaan, sehingga bila ada makanan yang bersifat karsinogen, makanan itu tidak berlama-lama tinggal di saluran pencernaan.

Sebuah riset berskala besar European Prospective Investigation of Cancer and Nutrition (EPIC) menunjukkan bahwa orang yang makan banyak serat, 40 persen lebih kecil kemungkinan mengembangkan kanker usus besar.

5. Kunyit

Kunyit adalah jenis rempah-rempah yang cukup banyak dikenal dan sering digunakan sebagai bumbu masakan. Warna kuning alami dalam kunyit yang disebut curcumin, dipercaya sebagai agen anti kanker dan memiliki efek anti-inflamasi (meredam peradangan yang yang dianggap berkontribusi untuk pertumbuhan tumor). Curcumin juga dapat membantu membersihkan karsinogen dalam tubuh sebelum merusak sel DNA dan membantu memperbaiki kerusakan sudah terjadi.

Penelitian di laboratorium menunjukkan rempah-rempah ini juga membantu menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Tidak ada rekomendasi yang dianjurkan, namun Anda hanya perlu untuk menggunakannya lebih sering dalam campuran masakan Anda.

6. Ikan dan ayam

Berbagai riset menunjukkan bukti hubungan antara konsumsi daging merah dan risiko kanker usus besar. Tapi Anda tidak perlu takut untuk mengonsumsi daging, karena daging ayam dan ikan bisa menjadi pilhan alternatif.

Hasil dari penelitian dari EPIC menunjukkan bahwa makan sedikitnya 300 g ikan (dua atau tiga porsi) seminggu dapat menurunkan risiko kanker usus sebesar 30 persen. Temuan ini tidak begitu mengejutkan. Jika Anda memilih ikan berlemak seperti salmon atau makarel, secara langsung Anda akan mendapatkan asam lemak omega-3 lebih banyak yang membantu mengurangi peradangan pada usus.

Jika Anda tidak terlalu suka makan ikan, coba ayam. Studi menunjukkan bahwa konsumsi daging ayam tidak seperti daging merah, karena tidak secara aktif memicu kanker usus besar. Ingat, sebagian besar lemak ayam terdapat di kulit, sehingga sangat disarankan untuk membuang kulit ayam sebelum dimasak.

7. Bawang putih dan bawang merah

Bawang putih mungkin tidak dapat melindungi Anda dari vampir, tetapi bisa membantu mengusir kanker usus besar. Baik bawang putih dan bawang merah mengandung sulfida, yang membantu untuk membersihkan zat karsinogen dan sel kanker. Riset menunjukkan, wanita yang mengkonsumsi 1-2 siung bawang putih per minggu memiliki risiko 32 persen lebih rendah terkena kanker usus besar ketimbang wanita yang jarang makan bawang putih.

Dan menurut sebuah studi yang meneliti konsumsi buah dan sayur di antara lebih dari 650 orang di Australia Selatan menunjukkan bahwa peserta yang sering makan bawang risiko mengidap kanker kolon berkurang menjadi 52 persen. Makan beberapa siung bawang putih dan sekitar setengah cangkir (125 mL) bawang setidaknya beberapa kali seminggu dapat membantu menurunkan risiko kanker Anda.

8. Teh hitam dan teh hijau

Penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa senyawa dalam teh membantu menonaktifkan agen penyebab kanker. Bahkan senyawa tersebut juga mampu menghalangi pertumbuhan sel kanker. Di antara lebih dari 35.000 perempuan yang terlibat dalam Lowa Women Health Study menunjukkan, mereka yang minum dua cangkir atau lebih teh setiap hari hampir 30 persen lebih rendah terserang kanker usus ketimbang mereka yang jarang minum teh.

Dan sementara mereka terutama minum teh hitam, itu perlu dicatat bahwa teh hijau mengandung lebih dari senyawa antioksidan yang disebut catechin, yang muncul untuk bekerja keajaiban.

Sumber :besthealthmag
www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Translate